Bonus Materi Kelas Menulis Positif - Menulis Apa, Ya? (2020)
WARNING!
Tulisan ini kubuat sebagai bonus materi untuk temen-temen yang ikut Kelas Menulis Positif tanggal 25 April kemarin. Kemarin aku memberikan tantangan menulis positif, tapi kayaknya masih pada bingung soal apa yang harus ditulis, bagaimana merangkai kata-kata, dan lain-lain. Jadi kujelasin di bonus materi ini aja deh hehe :D
Ini nggak kubuat khusus untuk para peserta Kelas Menulis Positif kok, siapa aja boleh baca ini. Kenapa aku nulisnya di blog ini, bukan di media sosial? Karena kayaknya nggak semua orang punya media sosial. Jadi aku buat aja di sini karena lebih mudah dibuka.
Here we go!
Menulis Apa, Ya?
(Bonus Materi Kelas Menulis Positif)
by
Aisyah Ayu Pramesti
Untuk teman-teman yang mungkin masih pemula dalam dunia sastra, pasti mencari topik/ide untuk ditulis itu nggak gampang ya. Tapi sebenarnya ide itu bisa ditemukan di mana aja, lho!
Kamu bisa menulis dari hal-hal terdekat kamu. Kamu bisa menulis pengalaman kamu saat mengikuti suatu kegiatan, pengalaman berkesanmu dengan orang terdekatmu, kisah pengalaman hidupmu yang mungkin bisa menginspirasi orang lain (disebut kisah inspirasi).
Untuk kisah fiksi, kamu bisa mengambil ide dari pengalamanmu yang dikembangkan. Misalnya kamu pernah mengikuti OSN, lalu kamu membuat kisah fiksi tentang seseorang yang mengikuti Olimpiade Sains Nasional, tapi alurnya diubah. Misalnya melalui OSN itu si tokoh utama bertemu dengan seseorang yang spesial. Hihi..
Kamu juga bisa mengambil dari buku, film atau lagu yang kamu sukai. Misalnya kamu baru saja membaca buku tentang perjuangan seorang penyandang disabilitas. Kamu juga bisa mengambil inspirasi dari sana. Kamu bisa membuat cerita tentang penyandang disabilitas pula, tapi ceritanya jangan sama, ya. Alurnya diganti, misalnya penyandang disabilitas itu bertemu seseorang yang menghargainya di antara semua orang yang menindasnya hanya karena ia tak sempurna.
Hmm, kok dari tadi ngomongin ‘seseorang’ melulu, sih? Bucin yaa?
Jangan salah paham, ya, semuanya. Seseorang bukan cuma soal percintaan, lho. Seseorang bisa berarti seorang sahabat yang setia denganmu, atau seorang guru yang selalu membelamu.
Fokus lagi ke materinya..
Ide cerita fiksi bisa juga datang tiba-tiba di dalam otak kita. Biasanya ‘ide dadakan’ atau intuisi ini muncul di saat-saat yang kurang tepat, seperti saat kita sedang di toilet, sedang dalam jam pelajaran, bahkan saat sedang dimarahi atau dihukum guru. Hehehe..
Kalau ada ide dadakan seperti ini, segera catat di mana pun itu, ya. Di buku yang kamu bawa, di kertas yang ada di dekat kamu (kalau itu punya orang, izin dulu ya), di ponsel, atau di meja (siap-siap dimarahin guru yaa hehe). Kalau sedang mendesak banget dan nggak ada barang yang bisa digunakan untuk mencatat, catat aja di otak kamu. Berusahalah untuk tidak melupakan ide itu.
Bukan cuma tentang pengalaman atau fiksi (karangan), kamu juga bisa menulis kata-kata kias/puitif. Misalnya kamu menulis tentang makna sahabat, makna keluarga, dan lain-lain.
Sebenarnya masih ada banyak lagi yang bisa kita tulis selain yang di atas itu. Tapi untuk tantangan menulis positif ini, menurutku tiga tulisan itu yang paling mudah dan cepat ditulis.
Semangat ya semuanyaa 🙌 🙌
Tulisan ini kubuat sebagai bonus materi untuk temen-temen yang ikut Kelas Menulis Positif tanggal 25 April kemarin. Kemarin aku memberikan tantangan menulis positif, tapi kayaknya masih pada bingung soal apa yang harus ditulis, bagaimana merangkai kata-kata, dan lain-lain. Jadi kujelasin di bonus materi ini aja deh hehe :D
Ini nggak kubuat khusus untuk para peserta Kelas Menulis Positif kok, siapa aja boleh baca ini. Kenapa aku nulisnya di blog ini, bukan di media sosial? Karena kayaknya nggak semua orang punya media sosial. Jadi aku buat aja di sini karena lebih mudah dibuka.
Here we go!
Menulis Apa, Ya?
(Bonus Materi Kelas Menulis Positif)
by
Aisyah Ayu Pramesti
Untuk teman-teman yang mungkin masih pemula dalam dunia sastra, pasti mencari topik/ide untuk ditulis itu nggak gampang ya. Tapi sebenarnya ide itu bisa ditemukan di mana aja, lho!
Kamu bisa menulis dari hal-hal terdekat kamu. Kamu bisa menulis pengalaman kamu saat mengikuti suatu kegiatan, pengalaman berkesanmu dengan orang terdekatmu, kisah pengalaman hidupmu yang mungkin bisa menginspirasi orang lain (disebut kisah inspirasi).
Untuk kisah fiksi, kamu bisa mengambil ide dari pengalamanmu yang dikembangkan. Misalnya kamu pernah mengikuti OSN, lalu kamu membuat kisah fiksi tentang seseorang yang mengikuti Olimpiade Sains Nasional, tapi alurnya diubah. Misalnya melalui OSN itu si tokoh utama bertemu dengan seseorang yang spesial. Hihi..
Kamu juga bisa mengambil dari buku, film atau lagu yang kamu sukai. Misalnya kamu baru saja membaca buku tentang perjuangan seorang penyandang disabilitas. Kamu juga bisa mengambil inspirasi dari sana. Kamu bisa membuat cerita tentang penyandang disabilitas pula, tapi ceritanya jangan sama, ya. Alurnya diganti, misalnya penyandang disabilitas itu bertemu seseorang yang menghargainya di antara semua orang yang menindasnya hanya karena ia tak sempurna.
Hmm, kok dari tadi ngomongin ‘seseorang’ melulu, sih? Bucin yaa?
Jangan salah paham, ya, semuanya. Seseorang bukan cuma soal percintaan, lho. Seseorang bisa berarti seorang sahabat yang setia denganmu, atau seorang guru yang selalu membelamu.
Fokus lagi ke materinya..
Ide cerita fiksi bisa juga datang tiba-tiba di dalam otak kita. Biasanya ‘ide dadakan’ atau intuisi ini muncul di saat-saat yang kurang tepat, seperti saat kita sedang di toilet, sedang dalam jam pelajaran, bahkan saat sedang dimarahi atau dihukum guru. Hehehe..
Kalau ada ide dadakan seperti ini, segera catat di mana pun itu, ya. Di buku yang kamu bawa, di kertas yang ada di dekat kamu (kalau itu punya orang, izin dulu ya), di ponsel, atau di meja (siap-siap dimarahin guru yaa hehe). Kalau sedang mendesak banget dan nggak ada barang yang bisa digunakan untuk mencatat, catat aja di otak kamu. Berusahalah untuk tidak melupakan ide itu.
Bukan cuma tentang pengalaman atau fiksi (karangan), kamu juga bisa menulis kata-kata kias/puitif. Misalnya kamu menulis tentang makna sahabat, makna keluarga, dan lain-lain.
Sebenarnya masih ada banyak lagi yang bisa kita tulis selain yang di atas itu. Tapi untuk tantangan menulis positif ini, menurutku tiga tulisan itu yang paling mudah dan cepat ditulis.
Semangat ya semuanyaa 🙌 🙌
- Sampai jumpa di bonus materi selanjutnya (insya Allah)!
Komentar
Posting Komentar